Kamis, 15 Juli 2010

Mengenal Gangguan Obsesif Kompulsif

GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF

APA ITU OBSESIF KOMPULSIF?

Obsesis Kompulsif adalah gangguan kejiawaan yang ditandai dengan tindakan yang dilakukan berulang-ulang, dengan tujuan untuk mengurangi rasa cemas dan ketidaknyamanan sang penderita.
Sebagai contoh, penderita mengunci pintu sampai 5-7 kali untuk memastikan apakah pintu tersebut sudah benar-benar terkunci atau tidak.

APA PENYEBAB OBSESIF KOMPULSIF?

Gangguan ini disebabkan ketidaksempurnaan perkembangan emosi, tekanan di masa lalu, atau memang dikarenakan karakter orang tersebut yang biasanya perfeksionis dan juga seorang peragu dan pencemas. Jika watak tersebut dibiasakan terus menerus, pada suatu saat akan berkembang menjadi gangguan obsesif kompulsif.

BAGAIMANA CARA MENYEMBUHKAN GANGGUAN TERSEBUT?

Dari segi psikologi, banyak yang menyebutkan terapi yang dilakukan untuk menyembuhkan gangguan dengan Terapi Perilaku. Yaitu dengan mencegah ritual pengulangan yang biasa dilakukan oleh penderita pada saat ada stimulan muncul. Akan tetapi dalam beberapa kasus hal itu susah sekali dilakukan. Karena gejala obsesif kompulsif itu tidak bisa dilawan. Apabila ditahanpun akan menyebabkan ketidaknyaman.
Dari segi medis, biasanya para psikiater memberi obat2an, semacam obat penenang. Tapi ada kekurangan dalam pemberian obat-obatan tersebut selain karena harganya yang cukup mahal, penggunaan obat tersebut hanya berlaku sesaat, artinya setelah meminum obat tersebut memang gangguan akan berkurang. Akan tetapi bila pengaruh obat sudah habis dan terjadi stimulan lagi, maka gangguan akan terjadi lagi. Dengan kata lain kita akan mengalami ketergantungan pada obat.
Tetapi semua itu adalah pilihan bagi si penderita. Ada satu solusi untuk mengatasinya yaitu dengan mengatur pikiran dan jiwa untuk segera RILEKS, agar kecemasan berkurang. Bila kecemasan berkurang otomatis, kecenderungan untuk mengulang menjadi hilang, dan logikapun bisa berjalan dan memerintahkan untuk tidak melakukan ritual.
Selain itu, sehubungan dengan watak perfeksionis yang biasanya dialami penderita, maka penderita juga diharapkan untuk belajar PASRAH. Lakukan semuanya dengan semaksimal yang anda bisa, selebihnya pasrahkan kepada Tuhan. Karena Beliaulah Sang Maha Pemberi Keselamatan, Keamanan dan Penyelesai segala masalah. Maka dengan memiliki rasa pasrah atau Tawakal tersebut kekhawatiranpun akan berkurang.

2 komentar:

  1. Sepertinya bagus lagi kalau di combine dengan berpikir positif, karena so pasti akan mengurangi kecemasan. Just Try!!!!

    BalasHapus
  2. nice share,sepertinya saya memang mengalami ocd yg mana sangat mengganggu produktivitas.akan saya coba beberapa langkah diatas,trims

    BalasHapus